Kamis, 27 Desember 2012

PERANAN ILMU ANTROPOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN
    Anthropology berarti “ilmu tentang manusia”, dan adalah suatu istilah yang sangat tua. Dahulu istilah itu dipergunakan dalam arti yang lain, yaitu “ilmu tentang ciri-ciri tubuh manusia” (malahan pernah juga dalam arti “ilmu anatomi”). ^1
             Penyakit muncul tidak bersamaan dengan saat munculnya manusia, tetapi sebagaimana diungkapkan oleh Sigerit (Landy 1977), penyakit adalah bagian dari kehidupan yang ada di bawah kondisi yang berubah-ubah.
Peranan yang pasti dari penyakit dari evolusi manusia belum difahami secara jelas, tetapi ahli paleopatologi yakin bahwa ada hubungan antara penyakit dan evolusi manusia. Sebagaimana dikemukakan oleh Foster dan Anderson (1978) kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku sehat dapat dipandang sebagai suatu respon yang rasional terhadap hal-hal yang dirasakan akibat sakit.
Dengan kata lain, ada suatu hubungan intim dan tidak dapat ditawar-tawar lagi antara penyakit, obat-obatan dan kebudayaan. Teori penyakit termasuk didalamnya etiologi, diagnosis, prognosis, perawatan, dan perbaikan atau pengobatan keseluruhannya adalah bagian dari kebudayaan.
Suatu studi tentang konfrontasi manusia dengan penyakit serta rasa sakit, dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat yang dibuat oleh kelompok manusia berkaitan dengan ancaman yang datang disebut antropologi kesehatan (Landy 1977).
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76). Pengertian antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsep yang tepat karena termakutub dalam pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menrut Foster/Anderson, antroplogi kesehatan mengkaji masalah-masalah keehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu biologi dan kutub sosial budaya.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi kesehatan adalah disiplin ilmu yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tenyang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3) . Menurut Foster (1978) ada tiga tipe kajian antropologi budaya yang menjadi akar antropologi kesehatan, yaitu :
1)          Kajian tentang obat “primitif”, tukang sihir dan majik
2)          Kajian tentang kepribadian dan kesehatan diberbagai setting budaya
3)    Keterlibatan ahli-ahli antropologi dalam program-program kesehatan internasional dan perubahan komunitas yang terencana.

McElroy dan Townsend (1985) menambahkan dua kajian antropologi lain, yaitu
1)          Antropologi ekologi
2)          Teori evolusioner.


    Hal itu terlepas dari arti antropologi sebagai “ilmu filsafat dan teologi tentang manusia
   

Menurut Foster dan Anderson (1978) ada empat hal utama yang dapat disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan.
1)      Perspektif antropologi
        a.  Pendekatan Holistik
Memahami suatu gejala sebagai suatu system. Pendekatan ini dilandasi oleh pengalaman lapangan bahwa batas pranata-pranata budaya tidak jelas, bahwa suatu pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam keseluruhan system, bahwa suatu pranata hanya dapat dipelajari dalam konteks pranata lain yang menopang atau ditopangnya.
b.  Relavisme Budaya
Dalam konteks relativisme budaya, maka dalam merencanakan program perubahan akan bijaksana jika diawali dengan upaya untuk mengetahui apa-apa yang telah ada yang relevan dengan program.
    2)       Perubahan : proses dan persepsi/Perubahan Terencana
Suatu perubahan terencana akan lebih berhasil manakala perencanaan program bertolak dari konsep budaya.
Perencanaan program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku kesehatan memfokuskan diri pada bangunan fisik,perilaku yang Nampak, juga aspek psiko-budaya.
3)       Metodologi penelitian antropologi
Dengan hidup ditengah-tengah masyarakat yang distudi untuk beberapa bulan bahkan  mendapatkan data yang palsu, dan memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi target.
4)       Premis-premis antropologi   
Beberapa premis dari sebagian besar ahli antropologi kesehatan yang perlu diketahui oleh ahli kesehatan antara lain :
(1)   Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan fakta umum dari kehidupan manusia. Penyakit terjadi pada tiap tempat, waktu dan individu dalam masyarakat.
(2)   Seluruh kelompok manusia, telah mengembangkan metode dan aturan, sesuai dengan sumber daya dan strukturnya, untuk mengatasi atau merespon terhadap penyakit.
(3)   Seluruh kelompok manusia telah mengembangkan seperangkat kepercayaan, pengertian, dan nilai-nilai yang konsisten dengan matriks budayanya untuk memahami tentang penyakit dan menentukan tindakan untuk mengatasinya.

Secara umum antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
    Memberikan cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme, yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk menyelasaikan suatu masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik
    Memberikan suatu model yang secara operaasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan
    Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2008. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:   
Djekky R. Djoht. 2002. Antropologi Papua.
Foster/Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta: Grafiti.
Joyomartono, Mulyono, 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press.

Habib Umar. 2011. Penerapan Antropologi Kesehatan. http://azhadzaktar.blogspot.com/

http://katamila.blogspot.com/2012/06/antropologi-kesehatan.html



















1 komentar:

Pilihan Bahasa